Langsung ke konten utama

Pelatihan Konten Kreator dan Jurnalistik PC IPNU KENDAL : Membangun Mindset dan Pengelolaan Media yang Professional




    Pelatihan konten kreator dan jurnalistik menjadi salah satu langkah penting dalam era digital, di mana kebutuhan akan informasi dan konten berkualitas semakin meningkat. Peserta dari Kader IPNU Se Kab. Kendal bertempatan di Gedung Aswaja PCNU Kendal Pada Sabtu - Minggu (25-26/1/2025).

    Dalam proses pelatihan ini, peserta tidak hanya diajarkan tentang teknis pembuatan konten, tetapi juga bagaimana membangun mindset yang tepat sebagai pondasi utama dalam berkarya. Dalam dunia jurnalistik dan konten kreator, mindset menjadi elemen mendasar. Saat Pers Confers para peserta memberikan pertanyaan untuk Ketua PC IPNU Kendal Rekan Rizky Syariful Fikri dan Ketua Panitia Choirul Muna.

    Ketua Panitia menyampaikan tentang Mindset adalah fondasi yang menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam berkarya. Sebagai jurnalis maupun kreator, memiliki pola pikir yang terbuka, kreatif, dan profesional sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ada. Selain itu, Ketua PC IPNU Kendal menyampaikan tentang Pelatihan juga menekankan pentingnya pengelolaan media yang profesional. Dalam proses ini, peserta diajarkan bagaimana mengatur dan mengelola dengan baik. tidak melanggar Hak Cipta (Copyright), Pembuatan Konten yang Orisinal, Pembagian Peran dalam Skala Besar dan Sudah membenahi yang ingin di upload.

    Pengelolaan media yang baik membutuhkan kerjasama antar tim dan pembagian tanggung jawab yang jelas. Karena Kesalahan dalam pengelolaan adalah hal yang lumrah terjadi, namun penting untuk segera menyadari dan membenahinya. perlu ada Kesadaran akan kesalahan merupakan langkah awal menuju perbaikan. Karena kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. Jadi kan kesalahan sebagai bahan evaluasi, agar mereka bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas konten yang dihasilkan.

    Pelatihan konten kreator dan jurnalistik tidak hanya berfokus pada teknis, tetapi juga pembentukan pola pikir yang kuat dan pengelolaan media yang tepat. Mindset yang benar menjadi kunci keberhasilan, sementara pengelolaan media yang baik membantu memastikan proses produksi berjalan efisien.

    
Kesalahan adalah bagian dari perjalanan menuju kesempurnaan. oleh karena itu, penting bagi setiap kreator dan jurnalis untuk terus belajar, beradaptasi, dan memperbaiki diri agar mampu menghasilkan karya yang berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat.

 

Penulis : Firman Abdul Ghani| PAC IPNU KECAMATAN WELERI

Editor   : Robith

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Harlah : Catatan kecil dalam sebuah perjalanan

         Sebuah catatan ini saya tuliskan ketika disela sela saya melihat story tentang ucapan harlah yang banyak bersliweran di story media sosial. Februari 2025 merupakan bulan ke 2 yang mungkin bagi sebagian orang bulan biasa tanpa perayaan apapun di dalamnya kecuali kalian ulang tahun. Nah di momen ini bagi sebagian orang lain merupakan momentum yang ditunggu yakni tanggal 24 Februari 2025 menjadi harinya rekan-rekan IPNU.      Di hari itu juga, momen yang tepat untuk merefleksi dan  memaknai kembali setahun bahkan lebih ketika mengenal IPNU pada pertama kalinya dan proses didalamnya. Ya, tentunya banyak yang berterima kasih di ruang juang ini. Tapi bagi saya yang selalu berpikiran suudzon terhadap sesuatu izinkan saya untuk menuangkan beberapa keresahan saya dalam bentuk refleksi yang saya catat kali ini.      Ya, betul banyak sekali yang berterima kasih berproses namun layaknya seorang sopir yang harus tahu tentang m...

Siapa Aku?

  ALYA SHOPIA kader IPPNU yang sedang perjalanan pulang selepas rapat, Ketika sampai di depan rumah, Alya melihat Pria di depan rumahnya dengan sebuah kutipan di belakang kaosnya “Cogito Ergo Sum” (aku berpikir, maka aku ada) – RenĂ© Descartes 1596. Membuat Alya terkesan dan menghampirinya. Alya menatapnya, mencoba mengenali wajahnya yang begitu tertutup. “Siapa Kamu ?” Tanya Alya tanpa sadar Pria itu terdiam sejenak, lalu menjawab “Aku.... aku adalah bagian dari dirimu yang belum kamu kenali” Dengan rasa penasaran yang masih menggantung dikeplanya, Alya meninggalkan pria misterius itu sambil menggaruk kepalanya. Sampai di depan pintu Alya melihat Amplop Surat tergelatak. Tak ada petunjuk pengirim, hanya sebait kalimat: “Siapa sebenarnya dirimu, Alya? , Apa makna pilihan yang kamu buat hari ini?” Baru beberapa detik membaca, jantungnya berdebar, di balik kesederhanaan kata itu tersembunyi misteri yang bisa mengguncang segala keyakinan tentang jati diri. Hari itu,...

kalimat Wong Liyo Ngerti Opo? menjelma menjadi kalimat filosofis yang menggantikan peran Stoicism di kalangan anak muda jawa

  Belakangan ini sering muncul di beranda media sosial yang sering di gunakan oleh kalangan anak muda yaitu TikTok, sebuah konten viral yang membuat beberapa kalangan terheran bukan main karena di dalam konten tersebut seperti membandingkang sebuah kalimat biasa dengan sebuah mazhab filsafat yang tentunya memiliki banyak penganut di masa ini yaitu Stoicism. Tidak kaget melihat banyak orang keheranan dengan konten tersebut, Lha wong Cuma kalimat Wong Liyo Ngerti Opo? kok bisa-bisanya dibandingkan dengan Stoicism. sekilas sangat tidak apple to apple atau tidak sebanding, karena mazhab filsafat ini telah berkembang begitu lama dan telah melalui pembahasan serta perdebatan yang begitu panjang. Ibaratnya Stoicism ini sebuah kapal pesiar yang telah malang melintang mengarungi samudra harus bergelut dengan prahu gethek yang terbuat dari bambu. Stoicism adalah aliran filsafat Yunani yang mengedepankan penerimaan dan pengendalian diri atas segala sesuatu yang tentunya sangat relate ...