Umat
Islam di seluruh penjuru dunia secara Taklif sedang melaksanakan puasa Ramadhan.
Dalam menjalani ibadah puasa, menjaga tubuh tetap sehat dan bugar menjadi
hal yang penting karena selama seharian harus menahan diri dari makan, minum,
serta sumber energi lainnya. Salah satu hadits Rasulullah yang diriwayatkan
oleh Ath-Thabrani dengan kutipan singkatnya mengungkapkan sebagai berikut:
Ùˆَصُومُوا
تَصِØُّوا
Artinya,
“Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” (HR Ath-Thabrani dalam al-Mu’jam
al-Awsath, [Kairo, Darul Haramain, 1415], jilid VIII, hlm. 174)
Al-Munawi
menjelaskan, hadits di atas mengisyaratkan bahwa puasa tidak hanya berfungsi
sebagai ibadah spiritual, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan lahir dan
batin. Secara fisik, puasa membantu menjaga kesehatan tubuh dengan memberikan
waktu istirahat bagi organ pencernaan, membuang racun, dan memperkuat daya
tahan tubuh.
Dari
aspek gizi, puasa akan mengurangi asupan zat gizi, terutama energi, sekitar
20-30 persen. Namun dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat
kesehatan terhadap tubuh. Bahkan di negara-negara maju, puasa dijadikan salah
satu terapi (fasting therapy) untuk penyembuhan beberapa penyakit
degeneratif. Selama berpuasa terjadi perubahan pola makan dari tiga kali
menjadi dua kali sehari, dengan jadwal juga berubah.
Perubahan
frekuensi makan tersebut akan menurunkan jumlah zat gizi yang masuk ke dalam
tubuh. Oleh karena itu, dalam seminggu pertama umumnya akan terjadi
penurunan berat badan karena tubuh belum terbiasa dengan pola makan baru. Dalam
minggu-minggu berikutnya tubuh dapat beradaptasi terhadap perubahan.
Puasa
yang benar adalah yang memenuhi kaidah agama dan kesehatan, antara lain tampak
dalam perilaku makan dan minum pada saat buka dan sahur. Menyegerakan berbuka
puasa saat adzan maghrib tiba, serta menunda sahur hingga mendekati waktu imsak
merupakan strategi puasa yang diajarkan Rasulullah SAW. Hal itu dimaksudkan
untuk mengurangi dampak kelaparan berkepanjangan terhadap sistem metabolisme
tubuh.
Pada
saat berbuka sebaiknya tidak makan dan minum terlampau banyak sebagai tindakan
“balas dendam”. Langsung makan makanan berat justru akan membebani kerja
lambung yang sudah dibiarkan istirahat sekitar 13 jam. Untuk berbuka puasa
umumnya kita memulai dengan makanan manis-manis, mengikuti sunah Nabi, dengan
tujuan agar tubuh segera mendapatkan glukosa untuk menormalkan gula darah yang
menurun selama 13 jam berpuasa.
Walaupun
Puasa memiliki nilai manfaat kesehatan secara teori, dalam prakteknya tentu
perlu memperhatikan pola hidup sehat selama bulan Ramadhan. Nah, sudah
seharusnya kita berusaha menjaga kestabilan tubuh dan kesehatan jasmani.
Kesehatan yang prima akan menjadi kunci keberhasilan dalam menyongsong
bulan suci Ramadhan. Berikut ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan agar
jasmani kita tetap sehat.
·
Istirahat yang cukup
Sudah
jadi kelaziman seseorang yang melaksanakan ibadah puasa berakibat tubuh menjadi
lemes dan mata serasa berat mengajak tidur. Memang tidurnya orang puasa
bernilai ibadah, tetapi alangkah baiknya puasa tidak hanya digunakan untuk
tidur dari subuh sampai menjelang magrib dan meninggalkan ibadah serta
aktivitas yang lain. Tidurlah secukupnya untuk mengistirahatkan tubuh supaya
badan tetap bugar dan dapat melakukan aktivitas positif lainnya.
·
Menjaga Pola Makan
Pola
makan dapat diartikan suatu kebiasaan menetap dalam hubungan dengan
konsumsi makan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan seperti makanan
pokok, sumber protein, sayur, buah, dan frekuensi makan. Pola makan dapat
mengarah pada pola makan sehat dan tidak sehat. Pola makan yang tidak
sehat selama puasa ramadhan seperti sering mengonsumsi makanan siap saji,
melewatkan makan sahur, dan mengonsumsi makanan dengan porsi yang
berlebihan. Pola makan yang sehat adalah suatu cara atau usaha
dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud untuk
mempertahankan kesehatan dan status gizi selama berpuasa dengan mengatur asupan
gizi saat berbuka dan sahur.
·
Beraktifitas Produktif
Ibadah
Puasa bukan sebagai penghambat produktifitas seseorang untuk melakukan
gebrakan-gebrakan baru yang menjadikan keberhasilan rencana dalam setiap sendi
kehidupan manusia. Seperti halnya seseorang yang menjadi tulang punggung
keluarga mengharuskan mencukupi kebutuhan keluarga bahkan memikirkan baju baru
untuk anak-anaknya serta uang THR untuk sanak keluarga.
Semoga
tips-tips di atas sedikit banyak membantu kita untuk lebih memahami bagaimana
menjaga tubuh kita agar tetap fit selama bulan Ramadhan, sehingga kita dapat
melakukan ibadah dengan maksimal untuk memperoleh keridhaan Allah Ta’ala.
‘Allahu
A’lam.
Kontributor :
Agung Wicaksono
Editor : Wiwid Fitriyani
Design : M. Helmi Kurniawan
Komentar
Posting Komentar