Di
tengah kepanikan dan kecemasan Musa bersama kaumnya yang sedang dikejar oleh
Fir'aun dan bala tentaranya, Musa dihadapkan dengan lautan yang membentang luas
di depan mata. Tak ada tempat berlari, mundur ada pasukan Fir'aun, maju ditelan
ombak lautan.
Musa
menengadah ke langit meminta solusi dari Sang Maha Kuasa, apa yang harus
dilakukannya dalam kondisi yang serba sulit tersebut. Lalu datanglah wahyu yang
memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke lautan. Solusi yang mungkin
tidak pernah terbayang oleh Musa dan pengikutnya; di tengah ketegangan, malah
diperintah memukulkan tongkat ke laut.
Namun
hal yang luar biasa terjadi. Ketika Musa melakukan apa yang diperintahkan oleh
Tuhannya, tiba-tiba lautan terbelah menjadi dua, membuka jalan yang terbentang
tepat dimana tongkatnya dipukulkan; sebuah hal yang tak pernah ia bayangkan
sebelumnya, karena perintah-Nya hanya untuk memukulkan tongkat, tanpa diberi
tau apa yang akan terjadi.
Kesaktian
tongkat Musa menjadi masyhur karena hal ini; selain bisa berubah menjadi ular.
Betapa lautan yang berisi air, mampu terbelah menjadi dua bagian bagai gunung
yang besar hanya karena pukulan tongkat Musa. Hal yang benar-benar beyond
our imagination karena memang tidak logis dan seakan tidak mungkin laut
bisa terbelah, tapi itu menjadi nyata dengan tongkat Musa.
Selain
tongkat 'ajaib' tersebut, mukjizat lain milik Nabi Musa yang sering Allah
sebutkan dalam Al Qur'an adalah tangannya ketika dimasukkan ke dalam saku, maka
akan keluar dengan keadaan putih bersih dan bersinar tanpa cacat suatu apapun.
Apa korelasi antara tongkat dengan tangan yang putih bersih? Kenapa dua
mukjizat ini sering dimunculkan dalam Al Qur'an; kitab petunjuk untuk kita
semua?
Itulah
kenapa, kita perlu berpikir kritis kenapa Allah menjadikan sebuah tongkat
sebagai mukjizat Musa, bukan pedang atau AK-47 maupun benda lain yang mungkin
saja terlihat lebih hebat dan keren dibandingkan sebuah tongkat. Apa yang
istimewa dari sebuah tongkat, yang kemudian dipilih Allah menjadi mukjizat Nabi
yang paling banyak disebut namanya dalam Al Qur'an? Segala sesuatu pasti for
a reason; karena sebuah alasan, apalagi dalam hal ini subjeknya adalah
Allah; Tuhan semesta Alam, Sang Sutradara dari segala skenario.
Tongkat
adalah simbol dari kekuasaan. Itulah kenapa hingga hari ini ada frasa 'Tongkat
Kekuasaan' dan 'Tongkat Komando' dalam khazanah tata bahasa kita. Tongkat juga
menjadi simbol pelimpahan kekuasaan dalam berbagai seremoni serah terima jabatan,
mulai dari POLRI hingga TNI dan berbagai institusi lainnya.
Berarti
kita dapat menarik kesimpulan, tongkat Musa yang sakti adalah sebuah tamtsil
atau perumpamaan dari Allah untuk menggambarkan kekuasaan, dimana ia (tongkat)
mampu melakukan sesuatu yang hampir mustahil dilakukan; membelah lautan.
Begitu
juga kekuasaan, ia mampu melakukan hal paling mustahil sekalipun yang mungkin beyond
our imagination. Ia mampu membuat rakyat bahagia atau merana, mulia atau
terhina, sejahtera atau sengsara, masuk surga atau neraka. Itulah kekuasaan,
itulah tongkat Musa, sakti luar biasa.
Lalu
apa hubungannya dengan tangan yang putih bersih tanpa cacat? Nah, ini yang
menarik. Tongkat itu akan menjadi sakti dan mampu melakukan segala hal yang
mustahil; seperti membelah lautan, jika dipegang oleh tangan yang ketika
dimasukkan ke dalam saku lalu diangkat, warnanya putih bersih dan bersinar
tanpa noda apapun.
Begitu
pula kekuasaan, ia akan menjadi sakti luar biasa jika dipegang oleh tangan yang
putih bersih. Kenapa harus putih? Ini sebagai perumpamaan, karena banyak tangan
pemegang kekuasaan yang ketika dimasukkan ke dalam saku, maka warnanya berubah
menjadi merah, biru, hijau, dan sebagainya. Itulah sebabnya kesaktian tongkat
(baca : kekuasaan) tidak optimal dan biasa-biasa saja.
Semoga
para pemimpin senantiasa diberikan pertolongan oleh Allah dalam menjalankan
setiap amanah yang diberikan, aamin, wallahu a'lam.
Kontributor
: M. Tajul Mafachir Muhtarom
Editor : Wiwid Fitriyani
Design : M. Helmi Kurniawan
Komentar
Posting Komentar