Langsung ke konten utama

Chronos and Kairos chapter 01 : Indonesia

 

“Apakah menambang adalah perbuatan yang harus dilakukan sebagai bentuk kemaslahatan dan kebaikan?” tanyaku masih mencari alasan yang tentunya baik agar mampu menerima perbuatan-perbuatan penambangan, karena yang aku lihat pertambangan apapun itu baik pertambangan emas, nikel, batu bara, semen, batu, pasir dan tanah selalu saja memberikan dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Kita ambil contoh pertambangan pasir dan batu (galian C) yang dilakukan di dekat rumahku dengan membandingkan dampak positif dan dampak negatif yang dihasilkan dari aksi pertambangan yang dilakukan. Mungkin secara faktanya pertambangan meningkatkan sedikit lapangan pekrjaan sebagaimana yang kita ketahui operator alat berat, supir truk dan tentunya mandor dan para pengawas lainnya yang dibutuhkan dalam pertambangan sekala kecil ini. Selain itu tentunya ada kas bagi desa dan ormas sebagai pelancar agar mendapatkan izin pertambangan saat leawt di jalan-jalan desa. Selebihnya keuntungan atas pengerukan sumberdaya alam yang melimpah ini hanya dinikmati oleh bos-bos penambang sedangkan sebagian lain yang sangatlah banyak adalah bagian negatifnya saja yang tentunya dinikmati oleh banyak masyarakat.

Tentunya saya mengetahui dengan jelas dan merasakannya setiap hari bagaimana dampak negatif atas pertambangan galian C ini, seperti halnya jalanan rusak, polusi udara dan genangan-genangan yang membahayakan saat hujan, pohon-pohon digunduli bahkan jika skala besarnya tentunya kita bisa melihat bahwa pertambangan adalah peniadan kelestarian alam dan satwa yang dapat dilakukan secara cepat dan permanen. Oke kita mulai dari dampak terkecilnya terlebih dahulu dari aksi pertambangan galian C yang masyarakat rasakan, “Jalanan Rusak” mungkin dari mereka yang hidup dikota tidak bisa merasakan bagaimana menyedihkannya dampak dari jalanan rusak ini, namun bagi kami yang hidup di desa terkhususnya di area dekat pertambangan ini sangat mengganggu aktifitas masyarakat, karena debu, lubang dan genang air saat hujan bahkan tidak mampu memilih untuk menghindarinya dan aku sangat menyarankan untuk kalian yang memiliki istri yang sedang hamil untuk tidak melewati jalanan rusak ini. Apakah ini mengganggu aktivitas masyarakat? Jawabannya ya dan sekali lagi hanya bos yang menikmati aksi pertambangan ini bahkan jika jalanan rusak sekalipun mereka bisa melewatinya tanpa gangguan dengan mobil dan sopirnya, sedangkan masyarakat kecil?

Mungkin bagi kami (masyarakat pegunungan) belum merasakan secara langsung bagaimana dampak banjir dari hasil pertambangan yang ada ini. Namun di berbagai daerah sudahlah cukup menjadi contoh bagaimana pertambangan ini dapat menyebabkan banjir, kita ambi saja contoh pegunungan kendeng yang menjadi bahan eksploitasi pertambangan semen yang sudah sampai menghancurkan hutan-hutan dan sumber daya air yang dimana saat musim hujan memberikan dampak banjir bagi masyarakat disana karena daya serap tanah menurun akibat hutan digunduli dan saat musim kemaru terjadi kekeringan dimana-mana karena sumber airnya sudah dirusak. Inilah sudah cukup untuk menjadi contoh bahwa pertambangan akan selalu memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan sebenarnya saya juga sangat menyayangkan pertambangan yang dilakukan didaerah saya.

“Jadi apakah pertambangan adalah perbuatan yang harus dilakukan sebagai bentuk kemaslahatan dan kebaikan? Bagaimana dengan kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan? Apakah hal ini masuk dalam perbuatan melanggar hukum yang diperbolehkan?”

Semakin berfikir semakin riskan dengan segala pertambangan yang ada di Indonesia, tak hanya di desaku namun di berbagai penjuru Indonesia baik tambang yang kecil maupun tambang yang besar, baik tambang yang ilegal, setengah ilegal atau tambang yang legal karena sudah mendapatkan izin. Segala jenis pertambangan ini benar-benar membuatku risau karena jumlahnya yang sangat banyak dan kerusakan yang ditimbulkan juga sangat banyak. Kita lihat tambang emas freeport, tambang emas terbesar di Indonesia ini dan juga merupakan tambang emas terbesar kedua terbesar didunia berdasarkan produksinya, mungkin akan menjadi sebuah kebanggaan jika tambang emas freeport ini sepenuhnya di kelola oleh pemerintah Indonesia namun sayangnya orang asinglah yang memilikinya, munkin akan sedikit melegakan jika dikelola dengan baik namun nayatanya tambang yang besar ini sudah sangat menhancurkan alam raya Papua dan mungkin akan sedikt bersyukur jika masyakat papua terkhususnya Mimika mendapatkan kesejahteraan dari aksi tambang ini namun nyatanya hanya kesurakan alam, pencemaran limbah dan penyakit yang mereka rasakan bahkan limbah tailingnya menghancurkan sungai-sungai di Mimika-Papua padahal bagi masyakat sana ada 3 filosofi hidup mereka ‘sagu, sampan dan sungai’. Semuanya dikeruk bahkan sampai kedalaman 1500-1800 meter ke dalam tanah dengan luasan pemilikan tambang freeport 90.360 hektar ini sangat menyedihkan menurutku, apakah ini yang disebut dengan pengerukan dan penghancuran alam yang diperbolehkan? Bahkan hanya dengan melihat foto kerusakannya saj diriku sangat risau kenapa pertambangan ini di perbolehkan dan sekali lagi masyarakat tidak pernah menikmatinya. Yang dirasakan masyarakat Mimika hanyalah alamnya dihancurkan, sungai-sungainya dirusak, limbah, penyakit dan segala penderitaan. Dan aku ingin bilang selalu saja masyarakat di negara ini yang selalu menjadi korban dan dikorbankan dari aspek pertambangan yang hanya dinikmati oleh segelintir orang. Masyarakat kita sangatlah jauh dari kata kesejahteraan bahkan di Mimika Papua dengan adanya pertambangan emas terbesar kedua di dunia seharusnya layak menikmati hidup dengan layak, padahal disana sangat kaya sumberdaya alamnya tentunya tidak emas saja. Bahkan jika pertambangan itu secara terpaksa diperbolehkan dengan mengahancurkan sumberdaya alam satu-satunya yang berhak menikmatinya adalah masyakat Indonesia bukan segelintir orang-orang rakus, mafia dan penjajah asing. Namun dengan kesadaran penuh banyak masyarakat yang hanya cukup untuk hidup dan memilih tak merusak alam rayanya.

Ini baru satu contoh di Mimika, Papua. Belum tambang pasir di Rempang, tambang nikel di Raja Ampat dan banyak lagi tambang-tambang yang ada di Indonesia ini yang tak bertanggungjawab dan merusak lingkungan.

“Jadi apakah kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan dari segala pertambangan termasuk dalam perbuatan melanggar hukum yang di perbolehkan?”

“Kay, aku ingin mendengar pendapatmu tentang tambang, kita ambil saja yang sedang ramai kali ini tambang nikel di Raja Ampat dan pandangan tentang tambang secara keseluruhan.” Tanyaku pada Kayla yang sedang sibuk menikmati es teler kesukaannya yang tiba-tiba mengkerutkan dahi seakan-akan bilang ‘aku sedang menikmati minuman kesukaanku loh.’

“Emm bagaimana ya Al, bolehkah aku memulai secara general dulu setelah itu mengkerucut ke masalah tambang yang ada di Raja Ampat.” Balas Kayla.

“Tentu saja.” Ucapku sambil tersenyum karena senang ternyata wanita yang ku hadapi ini mampu menghentikan kepentingan pribadinya hanya sekedar memberikan penilaian atas kemaslahatan orang banyak yang bahkan belum pernah ia temui.

“Jika kita memahami sejarah tentunya pertambangan dilakukan karena untuk memenuhi sebagian kehidupan yang kita miliki, contohnya dulu pertambangan dilakukan untuk menemukan batuan mineral yang digunakan sebagai alat baik pisau atau tombak, kalau gak salah batu pertama kali yang digunakan adalah batu oksidian dan himatit. Seiring berjalanan waktu pertambangan mulai berkembang dari perunggu yang digunakan untuk pakaian zirah perang, besi sebagai alat senjata, emas dan perat yang digunakan sebagai alat tukar. Berlanjut ke zaman berikutnya munculah banyak pertambangan besi sebagai daya pendukung pembuatan alat produksi dan pertambangan batu bara sebagai salah satu energi yang digunakan untuk mendukung perkembangan di era produksi pabrik dan kereta api ini. Kalau sekarang pertambangan menjadi sangat luas lagi nikel sebagai bahan dalam baterai, uranium sebagai raeksi energi nuklir, tembaga sebagai konduktor terbaik aliran listrik. Apalagi sekarang kan udah masuk era digitalisasi lebih lanjut dimana alat-alat didunia ini sudah memasuki era robotik yang sangat membutuhkan bahan-bahan tersebut. Jadi pada awal mulanya pertambangan ini sangat di perlukan manusia sebagai pendukung perkembangan era yang ada namun tentunya segala hal memiliki aspek positif dan negatif dan ini tentunya termasuk juga dalam pertambangan yang juga memiliki dampak negatifnya juga. Dampak negatif dari pertambangan mungkin akan adanya kerusakan-kerusakan alam karena pertambangan ini tentunya harus membutuhkan izin dan lahan yang luas karena untuk skala pabrik gak mungkin dong hanya mengambil 1 kilogram -10 kliogram untuk produksinya? Dan karena ini jugalah pertambangan membutuhkan izin dari pemerintah sebagai pengontrol agar pertambangan tidak semena-mena karena yang mereka lakukan itu mengeruk mineral dan sumberdaya alam dari tanah yang ada di dalam tanah bahkan tambang emas freeport aja kalau gak salah sampai 1800meter dalamnya dengan luasan 90ribu hektar. Mungkin menurutku banyak tambang di Indonesia yang tidak mendapatkan kontrol dari pemerintah secara baik makanya banyak sekali kerusakan-keruskan lingkungan bahkan pengelolaan limbahnya saja kadang tidak diurus dengan benar, pokoknya aku ngerasa masih banyak tambang di Indonesia yang tak terkontrol bahkan banyak juga yang ilegal bahkan banyak juga kok yang adanya penyeludupan ekspor. Hal ini juga terjadi terhadap Nikel kita, Indonesia ini menjadi salah satu negara penghasil nekel terbesar di dunia loh kak, namun sejak 2tahun terakhir nikel kita harganya turun drastis ini karena adanya supply and demandnya yang timpang. Saat supply nikel kita sedikit demandnya banyak harga naik, namun karena adanya penyeludupan dan penambangan ilegal ini suplay nikel di dunia melimpah sedangkan yang membutuhkan masih sama makanya harganya turun. Ini sangat sayang benget sih kak, padahal potensi negara kita bisa cuan banyak namun karena da orang-orang rakus yang ingin cepat kaya jadinya mereka menjual asal-asalan tanpa memahami strategi ekonomi global. Kalau mengenai kasus tambang nikel raja ampat sangat di sayangkan sih kak ini seperti yang aku bilang tadi pemerintah lalai dan luput untuk mengontrol pertambangan yang ada makanya mereka melakukannya secara urakan, seharusnya negara memberikan batasan-batasan produksi dan pengontrolan terhadap ekspor kalau ini dilakukan aku yakin kok produksi mereka akan berjalan lebih baik dan gak urakan menghancurkan alam yang ada.” Jelas kayla dengan semangat bahkan membuatku terpesona dari setiap kata yang ia ucapkan, seorang wanita cantik yang mampu memahami pemikiran yang ku berikan.

“Kak?” ucap kayla lagi.

“Eh iya” ucapku sambil tersenyum. “Ini sebenarnya sangat menarik karena kita sebenarnya sedang membicarakan laju kemajuan masa depan dan kelestarian untuk masa depan. Kedua hal ini tentunya sangat menarik untuk dibahas namun secara umum ini akan sedikit  membingungkan Kay, pilihannya antara kemajuan era robotik atau stagnan dengan keindahan alam yang ada, ini seperti pertambangan  batu bara, minyak dan gas, pada awal era industri memang eropa dan berbagai belahan dunia membutuhkan sedikit sumberdaya ini namun pada perkembangannya contoh saja batu bara sudah 7 abad lebih (di inggris) batu bara dijadikan sumber enargi bahkan awalnya dari china penggunaan batu bara masih sedikit namun sekarang permintaan penggunaan batu bara masih sangat banyak demikian gas dan minyak yang sekarang sudah sekitar 1abad lebih penggunaanya walaupun sekarang sudah masuk di awal energi terbarukan. Dan tentunya ini juga nantinya akan terjadi pada Nikel di awal fase dunia robotik, hal ini bisa dikatakan akan selalu ada hal yang harus dikorbankan untuk sebuah kemajuan. Ini seperti sebuah dilema apakah manusia harus stagnan atau melanjutkan peradaban dan tentunya kita tau sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan manusia tidak bisa dihentikan karena membicarakan manusia tidak hanya membicarakan satu individu namun juga masyarakat, bangsa, negara dan tentunya kepenguasaan terhadap dunia. Indonesia mungkin saja memilih stagnan dengan keindahan alam yang ada, di era energi nuklir di Rusia, Amerika dan belahan dunia lainnya bahkan sampai senjata andalan sebagai bom nuklir, roket jelajah dengan hulu ledak nuklir Indonesia tidak terlalu santer akan perkembangan ini walaupun akhir-akhir ini ada wacana pemercepatan pengembangan tenaga nuklir. Di era Artificial inteligen (Ai) lagi-lagi Indonesia tertinggal dalam hal ini yang tentunya masih dikuasai oleh Amerika serikat dan China, Robotik juga demikian. Aku merasa banyak hal yang Indonesia lakukan dengan cara yang tenang. Namun dilain sisi kita menjadi negara utama pendukung kemajuan dunia, yang mau tak mau harus juga melakukan pertambangan untuk memenuhi permintaan global. Indonesia mungkin saja stagnan namun dunia terus berkembang. Namun apapun alasannya menjaga kelestarian alam adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dan sebenarnya kita sudah merasakan dampak dari kerusakan alam ini, namun banyak dari kita bungkam dan tutup mata seolah-olah perkembangan teknologi mampu menggantikan itu semua.” Ucapku.

“Kalau kita membicarakan lebih luas lagi setingkat galaksi bimasakti saja sejauh yang aku tau pohon adalah satu-satunya hal yang paling berharga di galaksi bimasakti ini bahkan mungkin di alam semesta dan jika satu bumi ini kehilangan seluruh pohon mungkin akan ada kepunahan massal karena akan adanya perubahan iklim secara ekstrem. Menurutku pohon itu adalah pahlawan sebenarnya di bumi ini saat siang hari mereka rela kepanasan setiap harinya namun tetap memberikan oksigen yang manusia butuhkan, bahkan pohon juga membantu proses pendinginan di bumi ini. Kenapa aku berkata bahwa pohon adalah pahlawan bumi ini yang sebenarnya karena bumi dan kehidupannya tidak akan mampu bertahan jika tidak ada pohon dan mungkin itu alasannya Tuhan menciptakan pohon di bumi. Ah namun sayang mereka tak menghargainya.” Jelas Kayla.

“Jangan sedih kay, aku yakin Semesta telah memiliki titahnya sendiri dan kita juga harus melakukan hal yang terbaik yang bisa kita lakukan karena aku yakin kita juga hidup bukan untuk diri ini saja namun untuk sebuah rangkaian kehidupan yang telah di persiapkan oleh Tuhan. Ya udah yuk pindah tempat, udah habiskan esmu atau mau pesan lagi?” tanyaku membuat Kayla malu-malu untuk ingin memesannya lagi namun tersadar bahwa masih banyak makanan dan minuman yang harus ia cicipi dan akhirnya kami melanjutkan perjalanan.

Kontributor : Nafi’ul Umam

Editor          : Ahmad Robith


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Harlah : Catatan kecil dalam sebuah perjalanan

         Sebuah catatan ini saya tuliskan ketika disela sela saya melihat story tentang ucapan harlah yang banyak bersliweran di story media sosial. Februari 2025 merupakan bulan ke 2 yang mungkin bagi sebagian orang bulan biasa tanpa perayaan apapun di dalamnya kecuali kalian ulang tahun. Nah di momen ini bagi sebagian orang lain merupakan momentum yang ditunggu yakni tanggal 24 Februari 2025 menjadi harinya rekan-rekan IPNU.      Di hari itu juga, momen yang tepat untuk merefleksi dan  memaknai kembali setahun bahkan lebih ketika mengenal IPNU pada pertama kalinya dan proses didalamnya. Ya, tentunya banyak yang berterima kasih di ruang juang ini. Tapi bagi saya yang selalu berpikiran suudzon terhadap sesuatu izinkan saya untuk menuangkan beberapa keresahan saya dalam bentuk refleksi yang saya catat kali ini.      Ya, betul banyak sekali yang berterima kasih berproses namun layaknya seorang sopir yang harus tahu tentang m...

kalimat Wong Liyo Ngerti Opo? menjelma menjadi kalimat filosofis yang menggantikan peran Stoicism di kalangan anak muda jawa

  Belakangan ini sering muncul di beranda media sosial yang sering di gunakan oleh kalangan anak muda yaitu TikTok, sebuah konten viral yang membuat beberapa kalangan terheran bukan main karena di dalam konten tersebut seperti membandingkang sebuah kalimat biasa dengan sebuah mazhab filsafat yang tentunya memiliki banyak penganut di masa ini yaitu Stoicism. Tidak kaget melihat banyak orang keheranan dengan konten tersebut, Lha wong Cuma kalimat Wong Liyo Ngerti Opo? kok bisa-bisanya dibandingkan dengan Stoicism. sekilas sangat tidak apple to apple atau tidak sebanding, karena mazhab filsafat ini telah berkembang begitu lama dan telah melalui pembahasan serta perdebatan yang begitu panjang. Ibaratnya Stoicism ini sebuah kapal pesiar yang telah malang melintang mengarungi samudra harus bergelut dengan prahu gethek yang terbuat dari bambu. Stoicism adalah aliran filsafat Yunani yang mengedepankan penerimaan dan pengendalian diri atas segala sesuatu yang tentunya sangat relate ...

Siapa Aku?

  ALYA SHOPIA kader IPPNU yang sedang perjalanan pulang selepas rapat, Ketika sampai di depan rumah, Alya melihat Pria di depan rumahnya dengan sebuah kutipan di belakang kaosnya “Cogito Ergo Sum” (aku berpikir, maka aku ada) – RenĂ© Descartes 1596. Membuat Alya terkesan dan menghampirinya. Alya menatapnya, mencoba mengenali wajahnya yang begitu tertutup. “Siapa Kamu ?” Tanya Alya tanpa sadar Pria itu terdiam sejenak, lalu menjawab “Aku.... aku adalah bagian dari dirimu yang belum kamu kenali” Dengan rasa penasaran yang masih menggantung dikeplanya, Alya meninggalkan pria misterius itu sambil menggaruk kepalanya. Sampai di depan pintu Alya melihat Amplop Surat tergelatak. Tak ada petunjuk pengirim, hanya sebait kalimat: “Siapa sebenarnya dirimu, Alya? , Apa makna pilihan yang kamu buat hari ini?” Baru beberapa detik membaca, jantungnya berdebar, di balik kesederhanaan kata itu tersembunyi misteri yang bisa mengguncang segala keyakinan tentang jati diri. Hari itu,...