Langsung ke konten utama

Hasil Konferancab XVII PAC IPNU-IPPNU KOTA KENDAL : Semoga Menghasilkan Ketua Terpilih yang Dapat Membawa Kebermanfaatan

 


 

Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PAC IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PAC IPPNU) Kota Kendal menggelar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) IPNU IPPNU XVII pada 8 Juni 2025.

Acara ini dilaksanakan di SMA NU 01 Al Hidayah Kendal dengan mengundang dari MWC NU Kecamatan Kendal, Banom NU Kecamatan Kendal, PC IPNU - IPPNU KENDAL, PC IPM Kendal serta beberapa stakeholder terkait. Selain itu, lokasi tersebut dipilih karena tempatnya yang strategis dan fasilitas cukup memadai, serta pengenalan salah satu sekolah yang ada dibawah naungan LP Ma'arif NU.

Ketua Panitia Konferancab, Jaka Purwanto, menegaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mengevaluasi program kerja serta memilih ketua untuk masa khidmat dan masa bakti selanjutnya. Dalam pencalonan ini terdiri beberapa calon yang sudah direkomendasikan oleh beberapa Pimpinan Ranting (PR) dan Pimpinan Komisariat (PK) yang ada di Kecamatan Kendal.

Ketua Tanfidziah MWC NU Kendal, KH. Mokh Ansori,  berpesan untuk ketua terpilih nanti, Semoga bisa memajukan IPNU-IPPNU Kota Kendal, Apalagi PAC ini memiliki banyak ranting dan komisariat. Sehingga bisa memaksimalkan ranting dan komisariat tersebut dengan baik. Dan setelah melalui tahap penyeleksian berkas, akhirnya perolehan suara terbanyak yaitu Muhammad Bayu Aji Seto dan Muawanah terpilih menjadi Mandataris Ketua PAC IPNU - IPPNU Kota Kendal masa khidmat 2025-2027.

Peserta Konferancab, Rekanita Laila, berpesan untuk Ketua Terpilih PAC IPNU - IPPNU Kota Kendal, Semoga dapat menjaga amanah dan dimudahkan sampai akhir kepengurusan.

"Dan berharap untuk ketua terpilih (Rekan Bayu Aji Seto dan Rekanita Muawanah) dapat memberikan kebermanfaatan semaksimal mungkin untuk PAC IPNU - IPPNU Kota Kendal," Ujarnya

 

Kontributor : Muhammad Helmi Kurniawan

Editor          : Ahmad Robith

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Harlah : Catatan kecil dalam sebuah perjalanan

         Sebuah catatan ini saya tuliskan ketika disela sela saya melihat story tentang ucapan harlah yang banyak bersliweran di story media sosial. Februari 2025 merupakan bulan ke 2 yang mungkin bagi sebagian orang bulan biasa tanpa perayaan apapun di dalamnya kecuali kalian ulang tahun. Nah di momen ini bagi sebagian orang lain merupakan momentum yang ditunggu yakni tanggal 24 Februari 2025 menjadi harinya rekan-rekan IPNU.      Di hari itu juga, momen yang tepat untuk merefleksi dan  memaknai kembali setahun bahkan lebih ketika mengenal IPNU pada pertama kalinya dan proses didalamnya. Ya, tentunya banyak yang berterima kasih di ruang juang ini. Tapi bagi saya yang selalu berpikiran suudzon terhadap sesuatu izinkan saya untuk menuangkan beberapa keresahan saya dalam bentuk refleksi yang saya catat kali ini.      Ya, betul banyak sekali yang berterima kasih berproses namun layaknya seorang sopir yang harus tahu tentang m...

kalimat Wong Liyo Ngerti Opo? menjelma menjadi kalimat filosofis yang menggantikan peran Stoicism di kalangan anak muda jawa

  Belakangan ini sering muncul di beranda media sosial yang sering di gunakan oleh kalangan anak muda yaitu TikTok, sebuah konten viral yang membuat beberapa kalangan terheran bukan main karena di dalam konten tersebut seperti membandingkang sebuah kalimat biasa dengan sebuah mazhab filsafat yang tentunya memiliki banyak penganut di masa ini yaitu Stoicism. Tidak kaget melihat banyak orang keheranan dengan konten tersebut, Lha wong Cuma kalimat Wong Liyo Ngerti Opo? kok bisa-bisanya dibandingkan dengan Stoicism. sekilas sangat tidak apple to apple atau tidak sebanding, karena mazhab filsafat ini telah berkembang begitu lama dan telah melalui pembahasan serta perdebatan yang begitu panjang. Ibaratnya Stoicism ini sebuah kapal pesiar yang telah malang melintang mengarungi samudra harus bergelut dengan prahu gethek yang terbuat dari bambu. Stoicism adalah aliran filsafat Yunani yang mengedepankan penerimaan dan pengendalian diri atas segala sesuatu yang tentunya sangat relate ...

Siapa Aku?

  ALYA SHOPIA kader IPPNU yang sedang perjalanan pulang selepas rapat, Ketika sampai di depan rumah, Alya melihat Pria di depan rumahnya dengan sebuah kutipan di belakang kaosnya “Cogito Ergo Sum” (aku berpikir, maka aku ada) – RenĂ© Descartes 1596. Membuat Alya terkesan dan menghampirinya. Alya menatapnya, mencoba mengenali wajahnya yang begitu tertutup. “Siapa Kamu ?” Tanya Alya tanpa sadar Pria itu terdiam sejenak, lalu menjawab “Aku.... aku adalah bagian dari dirimu yang belum kamu kenali” Dengan rasa penasaran yang masih menggantung dikeplanya, Alya meninggalkan pria misterius itu sambil menggaruk kepalanya. Sampai di depan pintu Alya melihat Amplop Surat tergelatak. Tak ada petunjuk pengirim, hanya sebait kalimat: “Siapa sebenarnya dirimu, Alya? , Apa makna pilihan yang kamu buat hari ini?” Baru beberapa detik membaca, jantungnya berdebar, di balik kesederhanaan kata itu tersembunyi misteri yang bisa mengguncang segala keyakinan tentang jati diri. Hari itu,...