Masa kenabian Nabi Muhammad SAW menandai lahirnya sebuah transformasi
ideologis besar dalam sejarah dunia. Di tengah dominasi kekuasaan imperium
besar seperti Romawi dan Persia yang berbasis pada sistem politik, militer, dan
agama politeistik, Nabi Muhammad SAW membawa ideologi tauhid yang revolusioner:
pengesaan Tuhan (Allah) dan kesetaraan manusia di hadapan-Nya. Dakwah Islam
tidak hanya menggugah spiritualitas, tetapi juga menggoyang struktur sosial dan
politik dunia yang timpang pada saat itu.
·
Konstelasi Ideologi Dunia Sebelum Islam
Sebelum
masa kenabian, dunia didominasi oleh dua kekuatan besar:
-
Romawi Timur (Bizantium): Berbasis Kristen Ortodoks
dan kekaisaran hierarkis.
-
Persia (Sasaniyah): Mengusung Zoroastrianisme dan
sistem kasta yang kaku.
Kedua kekaisaran itu mengembangkan
sistem ideologis yang menekankan kekuasaan absolut dan stratifikasi sosial.
Sementara itu, di Jazirah Arab sendiri berkembang budaya jahiliyah yang penuh
tribalism, penyembahan berhala, dan penindasan terhadap kelompok lemah seperti
perempuan dan budak
·
Ideologi Islam: Tauhid sebagai Basis Revolusi Dunia
Kedatangan
Nabi Muhammad SAW dengan risalah Islam membawa perubahan besar:
1.
Tauhid (monoteisme murni) menentang politeisme dan
menempatkan semua manusia sederajat di hadapan Allah.
2.
Islam mengajarkan keadilan sosial melalui zakat,
larangan riba, dan penghapusan perbudakan.
3.
Persaudaraan universal (ukhuwah islamiyah) yang
mematahkan sekat suku, ras, dan status sosial.
4.
Kekuasaan dipahami sebagai amanah, bukan hak
istimewa turun-temurun.
Islam menolak teokrasi gaya Persia
dan sekularisme gaya Romawi. Ideologi Islam menyatukan agama dan kehidupan
sosial-politik dalam satu sistem yang utuh.
·
Piagam Madinah: Model Ideologi Islam dalam Tatanan
Dunia
Piagam Madinah merupakan salah satu
contoh konkret bagaimana ideologi Islam diterapkan secara politik. Dokumen ini:
•
Menjamin kebebasan beragama untuk Yahudi dan
non-Muslim.
•
Penegakan keadilan sosial bagi semua kelompok.
•
Kolaborasi dalam pertahanan dan perdamaian.
Piagam ini menjadi bukti bahwa Islam
adalah sistem ideologis global yang sanggup hidup berdampingan dengan keragaman
dunia.
·
Pengaruh Ideologi Islam terhadap Dunia
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW,
ideologi Islam menyebar luas ke dunia:
•
Menggeser kekuatan Persia sepenuhnya (runtuh tahun
651 M).
•
Melemahkan dominasi Romawi di kawasan Timur Tengah.
•
Ideologi Islam memengaruhi hukum, politik, dan
pendidikan di berbagai benua.[1]
Ideologi Islam menjadi kekuatan
global yang membawa peradaban baru berbasis ilmu, keadilan, dan moralitas yang
universal.
·
Kesimpulan
Ideologi dunia pada masa kenabian
Nabi Muhammad SAW telah mengalami pergeseran radikal dari politeisme dan
kekuasaan elitis menuju tatanan tauhid yang egaliter dan adil. Islam bukan
hanya agama, tetapi sistem hidup yang menyentuh semua aspek peradaban. Dalam
konteks dunia global, nilai-nilai ideologis Islam yang diajarkan Nabi Muhammad
SAW tetap relevan sebagai solusi atas krisis moral dan sosial zaman modern.
Kontributor
: Faiz Azkiyatul Mila
Editor : Ahmad Robith
Referensi
Karen Armstrong, “Muhammad: Prophet for Our Time”, HarperCollins, 2006.
Kosim, M. “Institusi Politik di Zaman Nabi Muhammad SAW”, Islamuna: Jurnal Studi Islam, Vol. 2 No. 1, 2015.
Lesnida, L., Daulay, H. P., & Dahlan, Z., “Peradaban dan Pemikiran Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW”, Tsaqofah dan Tarikh, 2020.
Hendra, H., “Misi Kerasulan Nabi Muhammad SAW”, Al-Ittihad: Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam, Vol. 6 No. 2, 2020.
Awaludin, Z., & Hasim, W., “Strategi Transformasi Sosial Nabi Muhammad SAW dalam Piagam Madinah”, Jurnal Yaqzan, 2019.
Syam,
M. B., “Kebijakan dan Prinsip-Prinsip Kenegaraan Nabi Muhammad SAW di Madinah”,
Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan, 2020.
Komentar
Posting Komentar