Masa Khulafaur Rasyidin (632–661
M) merupakan periode emas dalam sejarah Islam, ditandai dengan kepemimpinan
empat sahabat Nabi Muhammad SAW: Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan,
dan Ali bin Abi Thalib. Setelah masa ini berakhir dengan wafatnya Khalifah Ali,
dunia Islam memasuki fase baru yang membawa banyak perubahan dalam sistem
pemerintahan, politik, dan sosial. Masa pasca Khulafaur Rasyidin sering disebut
sebagai awal berdirinya Dinasti Umayyah, yang menjadi tonggak penting
dalam sejarah kekhalifahan Islam.
Transisi
Kepemimpinan: Dari Kekhalifahan Terpilih ke Dinasti Monarki
Setelah terbunuhnya Ali bin Abi
Thalib pada tahun 661 M, Hasan bin Ali sempat diangkat sebagai khalifah, namun
kemudian melepaskan kekuasaan kepada Muawiyah bin Abi Sufyan demi menjaga
persatuan umat. Peristiwa ini menandai akhir dari sistem kekhalifahan syura
(musyawarah) dan awal dari kekhalifahan berbasis dinasti, yaitu Dinasti
Umayyah.
Muawiyah mendirikan dinasti ini
dengan pusat pemerintahan di Damaskus (Suriah). Ini adalah kali pertama dalam
sejarah Islam kekuasaan diwariskan secara turun-temurun, yang kemudian menjadi
ciri khas sistem pemerintahan dinasti berikutnya, seperti Abbasiyah dan
Utsmaniyah.
Perubahan
Sosial dan Politik
Dalam masa ini, terjadi beberapa perubahan besar:
- SentralisasiKekuasaan
Kekuasaan lebih terkonsentrasi di tangan khalifah dan keluarganya, berbeda dengan masa Khulafaur Rasyidin yang mengedepankan konsultasi dan musyawarah. - AdministrasiModern
Dinasti Umayyah membangun struktur administrasi yang lebih terorganisir, memperluas wilayah kekuasaan Islam hingga ke Spanyol di barat dan India di timur. - KeteganganInternal
Ketegangan antara kelompok pendukung Ali (Syiah) dan pendukung Muawiyah (kemudian dikenal sebagai Sunni) mulai tampak jelas, dan menjadi salah satu faktor utama perpecahan umat Islam.
Dampak
Terhadap Dunia Islam
Meskipun tidak lagi mengikuti
sistem pemilihan terbuka seperti era Khulafaur Rasyidin, masa pasca Khulafaur
Rasyidin tetap menyaksikan penyebaran Islam ke berbagai wilayah. Dalam waktu
singkat, kekuasaan Islam meluas dan peradaban Islam berkembang pesat dalam ilmu
pengetahuan, seni, dan arsitektur, terutama pada masa Umayyah dan Abbasiyah.
Namun, perubahan arah
kepemimpinan ini juga menyebabkan munculnya berbagai konflik politik dan
teologis yang berdampak jangka panjang terhadap kesatuan umat Islam.
Masa pasca Khulafaur Rasyidin
adalah periode transisi penting dalam sejarah Islam. Dari kepemimpinan kolektif
yang berbasis syura menuju pemerintahan dinasti, umat Islam mulai mengalami
perubahan besar dalam struktur kekuasaan, yang membawa dampak positif maupun
negatif. Meskipun sistem kekhalifahan berubah, semangat dakwah dan perluasan
wilayah Islam terus berlangsung dan menjadi fondasi peradaban Islam di
masa-masa berikutnya.
Kontributor
: Much Khoirul Anam Mauludin
Editor : Ahmad Robith
Komentar
Posting Komentar