Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Selamat Lebaran: Misteri Ayah Khon Guan yang Hilang

  Lebaran tinggal menghitung jam, dan kita semua (muslim) tengah sibuk mempersiapkan perayaan yang penuh makna ini. Namun, ada satu hal atau misteri yang terus mengusik pikiran saya: dimana sosok Ayah Khon Guan? Atau si Ibu merupakan single mother ? Atau mungkin ternyata si Ayah lagi asyik main drum di kaleng Monde? Seperti yang pernah diungkapkan Albert Camus, "misteri adalah sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, namun dapat dirasakan". Saya rasa, misteri Ayah Khon Guan adalah satu hal yang sulit dijelaskan, namun keberadaannya sangat kita rasakan. Masih teringat jelas saat pertama kali melihat gambar kaleng Khon Guan. Di sana ada seorang ibu cantik dan anak yang menggemaskan atau menyebalkan mungkin, tetapi ayahnya tidak terlihat. Apakah dia sedang berlibur di luar negeri? Atau ikut Aksi Massa dan terjerat aparat? Saya juga berpikir, mungkin Ayah Khon Guan sedang menjalani misi rahasia untuk menemukan kaleng Khon Guan isi rengginang.   Bayangkan, ia mungkin telah men...

Idul Fitri : Riyoyo Madang-Madang

Setelah tuntas kewajiban berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, kita akan menyambut Hari Raya Idul Fitri yang sering disebut lebaran oleh sebagian masyarakat Indonesia. Sebagaimana janji Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan harapan pengampunan Allah, maka akan diampuni segala dosa yang telah lalu. Maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa pasca Ramadhan, kita seakan terlahir kembali tanpa dosa. Itulah kenapa Idul Fitri sering diterjemahkan sebagai “kembali suci” karena bersih dari segala dosa. Namun sejatinya, frasa Idul Fitri berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu Ied yang berarti hari raya dan fitri yang memiliki makna sama dengan Iftar atau berbuka; madang-madang. Pemaknaan ini selaras dengan Idul Adha yang kita maknai sebagai hari raya sembelihan, bukan kembali menyembelih atau kembali menjadi sembelihan. Maka dari itu, segala instrumen yang berkaitan dengan Idul Fitri mengarah pada makna Iftar atau madang-mad...

Pentingnya Menghargai Saudara

    Saudara merupakan salah satu hubungan yang paling penting dalam kehidupan kita. Mereka adalah orang-orang yang selalu ada untuk kita, baik dalam keadaan senang maupun susah. Namun, seringkali kita mengabaikan pentingnya menghargai saudara kita. Mengapa Menghargai Saudara Penting? Menghargai saudara   memiliki banyak manfaat, baik bagi kita sendiri maupun bagi saudara kita. Ketika kita menjalin obrolan baik dengan sesama maupun saudara kita, secara tidak langsung hubungan emosional akan tumbuh. Bahkan bisa berkembang menjadi rasa cinta ataupun kasih sayang. Dengan adanya rasa tersebut tentu akan berdampak pada hati untuk merasakan kebahagiaan. Kemudian hubungan yang kuat akan terbangun. Sikap menghargai satu sama lain sangat berpotensi memperkuat dan melanggengkan hubungan. Dari situlah akan tumbuh juga kepercayaan terhadap sesama. Mungkin banyak dari kita yang belum tau, bagaimana sih cara menghargai saudara? Nah, mungkin beberapa cara dibawah ini dapat dicoba...

Sahur Ora Sahur Sak Karepmu

  Dalam bulan Ramadhan, asupan nutrisi tubuh untuk menjalani kegiatan tentunya harus tercukupi. Oleh karenanya umat Islam terbiasa untuk sahur sebagai persiapan menjalankan ibadah puasa di siang harinya. Dari beberapa literatur, sahur memiliki banyak sekali hikmah bagi umat Islam yang menjalankan puasa. Dalam hadits Nabi disebutkan   ثلاثة لا يحاسب عليها العبد أكلة السحر وما أفطر عليه والأكل مع الإخوان   Artinya, “Ada tiga hal (makanan) dimana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.”   Merupakan hikmah dan Fadilah bagi kita yang menjalankan sahur yaitu mendapatkan keberkahan makanan kita tidak dihisab oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Terlebih sahur adalah waktu dimana sangat mustajab untuk berdoa, selain makan dan minum untuk sahur kita juga dianjurkan melakukan ibadah yang lain ketika waktu sahur. Merupakan kesempatan emas bagi um...

Harlah IPNU & IPNU : PR IPNU IPPNU Kebondalem Membagikan Ratusan Takjil di Bulan Ramadhan

      K endal, - Dalam Rangka Semarak Ramadan 1446 Hijriah dan Harlah IPNU 71 dan IPPNU 70 tahun , PR IPNU IPPNU Kebondalem membagikan takjil gratis kepada warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas di jalan raya Stadion Baru Kebondalem depan Bank BNI pada Minggu (16/03/2025).    Acara ini menjadi salah satu kegiatan Semarak Ramadhan dan Harlah IPNU 71 dan IPPNU 70 tahun. Selain itu, tempat pelaksanaan dipilih disitu agar tidak membahayakan pengendara lain atau petugas yang membagikan takjil. Kegiatan ini mulai persiapan dari jam 15.45 sampai 17.00 Wib. Dan kegiatan bersumber dari Dana Iuran, Lazisnu Kebondalem dan Donasi Hamba Allah.    Kemudian sasaran dalam pembagian takjil yaitu pengguna motor dan kaum dhuafa. Selain itu, acara ini sebagai bentuk rasa syukur dalam rangka memeriahkan bulan ramadhan dan Harlah IPNU IPPNU. Dalam kegiatan tersebut takjil yang tersedia berjumlah 100 takjil gratis yang siap dibagikan untuk warga sekitar ataup...

Tongkat Musa, Tangan Putih, dan Kekuasaan

  Di tengah kepanikan dan kecemasan Musa bersama kaumnya yang sedang dikejar oleh Fir'aun dan bala tentaranya, Musa dihadapkan dengan lautan yang membentang luas di depan mata. Tak ada tempat berlari, mundur ada pasukan Fir'aun, maju ditelan ombak lautan. Musa menengadah ke langit meminta solusi dari Sang Maha Kuasa, apa yang harus dilakukannya dalam kondisi yang serba sulit tersebut. Lalu datanglah wahyu yang memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke lautan. Solusi yang mungkin tidak pernah terbayang oleh Musa dan pengikutnya; di tengah ketegangan, malah diperintah memukulkan tongkat ke laut. Namun hal yang luar biasa terjadi. Ketika Musa melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhannya, tiba-tiba lautan terbelah menjadi dua, membuka jalan yang terbentang tepat dimana tongkatnya dipukulkan; sebuah hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, karena perintah-Nya hanya untuk memukulkan tongkat, tanpa diberi tau apa yang akan terjadi. Kesaktian tongkat Musa menjadi ...

Menghidupkan Tradisi Ramadhan di Era Modern : dari Sosial Media Hingga Kegiatan Organisasi

  Tradisi secara umum kita ketahui sebagai kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan dan dirawat dalam masyarakat, disamping itu juga sebagai penilaian atau sebuah anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan sesuatu yang baik dan benar. Sebagai anak muda yang digadang-gadang akan menjadi generasi penerus, selayaknya tidak melupakan praktik-praktik tradisi yang sudah berkembang di masyarakat. Itu sebagai wujud penghormatan terhadap leluhur serta bentuk pengingat akan kedirian agar tidak tercerabut oleh perkembangan zaman. Kemajuan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan tradisi-tradisi yang sudah ada sejak dulu, serta dapat menjadi alternatif untuk dapat memudahkan merawat sebuah tradisi. Media sosial dapat diibaratkan seperti pisau yang dapat mencelakai dan bermanfaat bagi masyarakat secara sekaligus. Pemanfaatan media sosial tergantung dari siapa penggunanya dan untuk apa digunakannya, karena dapat memengaruhi persepsi publik terhadap h...

Keutamaan Lailatul Qadar: Malam yang Penuh Berkah

  Lailatul Qadar adalah salah satu malam paling istimewa dalam Islam yang terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Malam ini memiliki keutamaan yang luar biasa karena merupakan malam penuh berkah dan ampunan, dimana Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi setiap amal ibadah yang dilakukan. Keutamaan Lailatul Qadar dijelaskan secara langsung dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW.   Makna dan Keutamaan Lailatul Qadar Lailatul Qadar memiliki makna sebagai malam ketetapan . P ada malam ini Allah SWT menentukan segala urusan makhluk-Nya untuk satu tahun kedepan. Malam ini lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam itu) hingga t...

Tips Menjaga Kesehatan di bulan Ramadhan

  Umat Islam di seluruh penjuru dunia secara Taklif sedang melaksanakan puasa Ramadhan. Dalam menjalani ibadah puasa, menjaga tubuh tetap sehat dan bugar menjadi hal yang penting karena selama seharian harus menahan diri dari makan, minum, serta sumber energi lainnya. Salah satu hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dengan kutipan singkatnya mengungkapkan sebagai berikut:   وَصُومُوا تَصِحُّوا Artinya, “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” (HR Ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Awsath, [Kairo, Darul Haramain, 1415], jilid VIII, hlm. 174) Al-Munawi menjelaskan, hadits di atas mengisyaratkan bahwa puasa tidak hanya berfungsi sebagai ibadah spiritual, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan lahir dan batin. Secara fisik, puasa membantu menjaga kesehatan tubuh dengan memberikan waktu istirahat bagi organ pencernaan, membuang racun, dan memperkuat daya tahan tubuh. Dari aspek gizi, puasa akan mengurangi asupan zat gizi, terutama energi, sekitar 20-...

Self Healing With Ramadhan

  Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, dimana umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah. Namun, selain sebagai ajang untuk meningkatkan kedekatan spiritual kepada Sang Pencipta, bulan Ramadhan juga bisa dimanfaatkan untuk proses self-healing atau penyembuhan diri, baik secara mental, emosional, maupun fisik. Dalam artikel ini, kita akan mengulas tentang konsep self-healing di bulan Ramadhan, bagaimana cara kita dapat meraih keseimbangan batin, dan apa saja dalil serta sumber yang mendasari pentingnya proses penyembuhan diri dalam konteks Ramadhan.   Makna Self-Healing dalam Islam Self-healing dalam Islam merujuk pada proses penyembuhan jiwa dan tubuh melalui pendekatan spiritual yang selaras dengan ajaran-ajaran Islam. Konsep ini melibatkan perbaikan diri secara menyeluruh, baik dalam hubungan dengan Allah, diri sendiri, maupun sesama manusia. Dalam Islam, kesehatan mental dan spiritual dian...